Jangan pernah sungkan untuk mengungkapkan rasa terima kasih ataupun sayang kepada sang ibu, sebab berkat ia kita bisa melihat dan mengerti wacana dunia yang penuh dengan warna. Kumpulan puisi wacana ibu dibawah ini merupakan lisan terhadap sosok ibu yang sangat berarti dalam kehidupan kita, pribadi aja cek puisi ibu dibawah ini yuk...
1. Puisi ibu: Kaulah Duniaku
Aku memang tidak pernah baik
Belum bisa menjadi anak yang terbaik
Tidak bisa membuatmu tersenyum
Bangga atas apa yang ku lakukan
Kau selalu mengerti aku
Kau selalu usahakan yang terbaik bagiku
Dari subuh, sampai petang
Hingga sinar rembulan tiba membayang
Memang tak ada yang bisa menggantikanmu
Walau sejuta ibu di depanku
Tetap tak ada yang lebih baik
Karena yang terbaik ialah Kau
Ibu yang menjadi duniaku
Semoga kamu selalu menjadi duniaku
Mengantarkanku ke surga
Membelaiku
Dengan sentuhan tangan mesra
Puisi ibu diatas merupakan lisan kata-kata puisi wacana kasih sayang seorang ibu yang tetap sabar mendampingi buah hatinya walau sang anak sering mengecewakan beliau. Kata-kata puisi diatas merupakan ungkapan rasa wacana cinta sejati yang sesungguhnya, Antara sang ibu dengan buah hatinya…
2. Puisi ibu: Secarik Kata Untuk Ibu
Jika ada sejuta timbunan kertas
Mungkin tidak cukup untuk menguntai rasa terima kasih
Jika semua kata – kata terlepas
Belum cukup untuk memberi sejuta kasih
Aku tahu
Kasihmu tak akan bisa ku balas
Aku sangat memahami
Cintamu tak akan pernah bisa ku ulas
Namun di secarik kertas ini
Aku hanya ingin berterima kasih
Kau harus tahu,
Cintaku
Sayangku dan puji indahku
Semata hanya untuk Ibu
Puisi ibu kedua merupakan ungkapan rasa terima kasih yang begitu mendalam atas apa yang ibu telah lakukan kepada kita, walau kita tidak bisa membalas kebaikan ia namun setidaknya dengan secarik kata-kata kita bisa ekspresikan diri wacana keberadaan ia yang sangat berarti…
3. Puisi ibu: Jika Aku Bukan Duniamu
Ibu
Terima kasih,
Kau manusia terbaik yang selalu memahamiku
Menjadi pengorban cinta dan kasih
Aku tidak tahu
Tidak akan pernah tahu
Bagaimana nasibku
Jika kamu bukan Ibuku
Jika saya bukan duniamu
Mungkin semuanya terasa berbeda
Jika Aku tidaklah dimiliki olehmu
Mungkin saya tidak akan pernah ada
Tak akan pernah saya ukir suatu kisah
Cerita wacana indahnya dunia
Tentang nirwana yang saya saksikan
Ketika pertama kali saya mengenal keindahan
Namun jangan khawatir Ibu
Semua yang kamu berikan
Pelajaran yang kamu ajarkan
Akan saya gunakan sebaik mungkin
Jangan khawatir Ibu
Di dunia yang luas ini
Aku akan selalu ingat pesanmu
Menjaga yang Tuhan beri untukku,
termasuk nama baikmu
Puisi ibu ketiga merupakan lisan atas jasa dan efek sang ibu dalam kehidupan kita di dunia ini. Kita bisa mengenal banyak hal, mengenal banyak perilaku dan tingkah laris yang baik semua sebab kode dari beliau. Sungguh pelajaran yang berharga yang tak ternilai oleh bahan semata…
4. Puisi ibu: Menua Bersamamu
Ibuku
Hanya kaulah kasihku
Semua pengorbananmu
Hanyalah untukku
Mungkin kulitmu tak lagi kencang
Penglihatanmu mulai sedikit guncang
Jalanmu sudah agak goyang
Namun bagiku, kamu tak akan berubah, berganti apalagi hilang
Aku masih aku
Anakmu yang kecil dulu
Kau masih engkau
Ibu yang kasihnya tak pernah memudar
Jika rambutmu harus memutih
Jika dirimu harus menua
Ijinkan aku
Menua bersamamu
Merangkulmu
Merawatmu sampai kita sama – sama menua berdua
Puisi keempat diatas merupakan ungkapan rasa harapan untuk terus bersama dengan sang ibu, menemani beliau, merawat ia sampai waktu yang telah ditentukan. Pengabdian dan juga bakti sang anak kepada ibu merupakan jalinan kasih yang suci yang ada didunia ini…
5. Puisi ibu: Tetap Menjadi Cahaya
Suatu hari nanti
Statusku akan sepertimu
Menjadi seorang ibu
Dari anak – anakku
Namun, kamu tetaplah ibu
Ibu yang selalu menganggapku kecil
Ibu yang tidak pernah membedakan saya dengan saudaraku
Yang tidak pernah membuatku merasa kerdil
Aku yakin
Apapun statusku suatu hari nanti
Ketika saya menjadi seorang istri
Ibu tetaplah ibu
Sinarmu tidak akan pernah memudar
Kasihmu akan selalu membekas
Kenangan tentangmu tak akan pernah hilang
Semua tersimpan rapi, dalam bilik kecil di hati
Puisi Kelima diatas merupakan citra wacana kehidupan, dimana kita kelak akan tumbuh berkembang dan pergi meninggalkan sosok andal dalam kehidupan kita. Ada pertemuan niscaya ada perpisahan namun bagaiaman pun juga sosok ibu tetaplah menjadi cahaya dalam hidup, walau kita telah tumbuh remaja dan berkeluarga…
Itulah tadi secuil penggalan kata-kata puisi wacana ibu yang penuh makna dengan bermacam-macam sudut pandang didalamnya. Jika berkenan teman Poemers bisa shares ke sang ibu atau subscribe untuk mengikuti update puisi selanjutnya ya… dan kalau masih ingin artikel seru lainnya bisa lihat di: kumpulan kata bijak wacana kehidupan dan cinta
Puisi Ibu Singkat Penuh Makna
1. Puisi ibu: Kaulah Duniaku
Aku memang tidak pernah baik
Belum bisa menjadi anak yang terbaik
Tidak bisa membuatmu tersenyum
Bangga atas apa yang ku lakukan
Kau selalu mengerti aku
Kau selalu usahakan yang terbaik bagiku
Dari subuh, sampai petang
Hingga sinar rembulan tiba membayang
Memang tak ada yang bisa menggantikanmu
Walau sejuta ibu di depanku
Tetap tak ada yang lebih baik
Karena yang terbaik ialah Kau
Ibu yang menjadi duniaku
Semoga kamu selalu menjadi duniaku
Mengantarkanku ke surga
Membelaiku
Dengan sentuhan tangan mesra
Puisi ibu diatas merupakan lisan kata-kata puisi wacana kasih sayang seorang ibu yang tetap sabar mendampingi buah hatinya walau sang anak sering mengecewakan beliau. Kata-kata puisi diatas merupakan ungkapan rasa wacana cinta sejati yang sesungguhnya, Antara sang ibu dengan buah hatinya…
2. Puisi ibu: Secarik Kata Untuk Ibu
Jika ada sejuta timbunan kertas
Mungkin tidak cukup untuk menguntai rasa terima kasih
Jika semua kata – kata terlepas
Belum cukup untuk memberi sejuta kasih
Aku tahu
Kasihmu tak akan bisa ku balas
Aku sangat memahami
Cintamu tak akan pernah bisa ku ulas
Namun di secarik kertas ini
Aku hanya ingin berterima kasih
Kau harus tahu,
Cintaku
Sayangku dan puji indahku
Semata hanya untuk Ibu
Puisi ibu kedua merupakan ungkapan rasa terima kasih yang begitu mendalam atas apa yang ibu telah lakukan kepada kita, walau kita tidak bisa membalas kebaikan ia namun setidaknya dengan secarik kata-kata kita bisa ekspresikan diri wacana keberadaan ia yang sangat berarti…
3. Puisi ibu: Jika Aku Bukan Duniamu
Ibu
Terima kasih,
Kau manusia terbaik yang selalu memahamiku
Menjadi pengorban cinta dan kasih
Aku tidak tahu
Tidak akan pernah tahu
Bagaimana nasibku
Jika kamu bukan Ibuku
Jika saya bukan duniamu
Mungkin semuanya terasa berbeda
Jika Aku tidaklah dimiliki olehmu
Mungkin saya tidak akan pernah ada
Tak akan pernah saya ukir suatu kisah
Cerita wacana indahnya dunia
Tentang nirwana yang saya saksikan
Ketika pertama kali saya mengenal keindahan
Namun jangan khawatir Ibu
Semua yang kamu berikan
Pelajaran yang kamu ajarkan
Akan saya gunakan sebaik mungkin
Jangan khawatir Ibu
Di dunia yang luas ini
Aku akan selalu ingat pesanmu
Menjaga yang Tuhan beri untukku,
termasuk nama baikmu
Puisi ibu ketiga merupakan lisan atas jasa dan efek sang ibu dalam kehidupan kita di dunia ini. Kita bisa mengenal banyak hal, mengenal banyak perilaku dan tingkah laris yang baik semua sebab kode dari beliau. Sungguh pelajaran yang berharga yang tak ternilai oleh bahan semata…
4. Puisi ibu: Menua Bersamamu
Ibuku
Hanya kaulah kasihku
Semua pengorbananmu
Hanyalah untukku
Mungkin kulitmu tak lagi kencang
Penglihatanmu mulai sedikit guncang
Jalanmu sudah agak goyang
Namun bagiku, kamu tak akan berubah, berganti apalagi hilang
Aku masih aku
Anakmu yang kecil dulu
Kau masih engkau
Ibu yang kasihnya tak pernah memudar
Jika rambutmu harus memutih
Jika dirimu harus menua
Ijinkan aku
Menua bersamamu
Merangkulmu
Merawatmu sampai kita sama – sama menua berdua
Puisi keempat diatas merupakan ungkapan rasa harapan untuk terus bersama dengan sang ibu, menemani beliau, merawat ia sampai waktu yang telah ditentukan. Pengabdian dan juga bakti sang anak kepada ibu merupakan jalinan kasih yang suci yang ada didunia ini…
5. Puisi ibu: Tetap Menjadi Cahaya
Suatu hari nanti
Statusku akan sepertimu
Menjadi seorang ibu
Dari anak – anakku
Namun, kamu tetaplah ibu
Ibu yang selalu menganggapku kecil
Ibu yang tidak pernah membedakan saya dengan saudaraku
Yang tidak pernah membuatku merasa kerdil
Aku yakin
Apapun statusku suatu hari nanti
Ketika saya menjadi seorang istri
Ibu tetaplah ibu
Sinarmu tidak akan pernah memudar
Kasihmu akan selalu membekas
Kenangan tentangmu tak akan pernah hilang
Semua tersimpan rapi, dalam bilik kecil di hati
Puisi Kelima diatas merupakan citra wacana kehidupan, dimana kita kelak akan tumbuh berkembang dan pergi meninggalkan sosok andal dalam kehidupan kita. Ada pertemuan niscaya ada perpisahan namun bagaiaman pun juga sosok ibu tetaplah menjadi cahaya dalam hidup, walau kita telah tumbuh remaja dan berkeluarga…
Itulah tadi secuil penggalan kata-kata puisi wacana ibu yang penuh makna dengan bermacam-macam sudut pandang didalamnya. Jika berkenan teman Poemers bisa shares ke sang ibu atau subscribe untuk mengikuti update puisi selanjutnya ya… dan kalau masih ingin artikel seru lainnya bisa lihat di: kumpulan kata bijak wacana kehidupan dan cinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar