Pada Artikel puisi kali ini kembali akan mengangkat tema puisi ibu dengan ungkapan kata-kata lisan ihwal pengorbanan dan kebaikan seorang ibu dalam kehidupan kita. Baiklah sobat Poemers pribadi aja yuk kita lihat koleksi puisinya dibawah ini yuk…
1. Puisi Ibu: Salut Padamu
Senja itu
Ibu terdiam di sudut taman rumah
Seraya menyiramkan air ke beberapa tanaman
Andai flora itu sanggup berbicara
Bisa saja ucapan terima kasih yang terpapar
Karena kesejukan yang didapatkan
Kuperhatikan dengan seksama dari sudut jendela
Terkadang keningnya berkernyit
Menandakan ada situasi sulit
Yang tak tersampaikan
Sesekali ibu meraba dadanya
Dengan nafas yang agak terrsengal
Kudekati perlahan
Kucoba tuk mengurai dibalik raut cemasnya
Namun dengan sangat dipaksa
Ibu menyembunyikan kegelisahannya
Dengan senyum khasnya
Seolah berkata bahwa beliau baik-baik saja
Entah sudah berapa kesulitan tersimpan
Entah berapa ton keluh kesah yang ditumpuk sendirian
Entah sudah berapa kali ibu menahan sakit
Entah, entahlah...
Ibu, kamu begitu kuat
Hatimu begitu luas
Hingga sanggup menopang
Segala nestapa dengan ketegaran
Salutku, hanya untukmu, Ibu...
2. Puisi Ibu: Simbol Sejatinya Cinta
Sekilas kulihat
Kau memandangi foto di dinding
Dengan berkaca-kaca
Saat anak-anakmu masih belia
Hingga sekarang sudah dewasa
Ada satu yang tak lengkap di antara kita
Ketiadaan ayah
Paras itu masih cantik
Senyum itu masih manis
Namun sekuat itulah cintamu
Hingga tak bisa mendapatkan yang baru
Begitu teguh cintamu, ibu
Darimu diri ini mengkaji
Arti cinta sesungguhnya
Karena cinta sejati
Adalah ihwal memberi
Bukan ihwal menerima
Cinta sejati ialah membuatnya bahagia
Bukan minta dibahagiakan
Seperti kasihmu yang sepanjang masa
Yang hanya memberi
Tanpa mengharap akan menerima
Ibu. Engkaulah, simbol sejatinya cinta
3. Puisi Ibu: Suara Kebaikan
Suara lantangnya
Menggema di sekeliling dinding
Aturan ketatnya
Dengan segudang peringatan
Menjadi alarm natural dalam keseharianku
Bising, suntuk, tak mengerti mengapa
Seakan segala hal harus dipatuhi
Dunia ini terasa padat, ketat, otoriter
Begitu banyak aturan, larangan
Pulang sekolah harus on time
Tak boleh pacaran
Tak boleh main game
Tak boleh nonton melebihi ambang
Tak boleh ini, tak boleh itu
Mungkin bila tertulis
Seluruh hukum itu
Akan memenuhi dinding kamarku
Suntuk, terkekang, tidak bebas...
Aku lelaaaah...
Namun seketika diri ini tersadar
Kala ada kasus heboh
Tentang temanku yang hamil di luar nikah
Kasus remaja dikeluarkan alasannya narkoba
Dan ada yang masuk penjara alasannya mencuri ponsel
Satu kata bijak yang terpatri
Kebaikan budbahasa buah hati
Bermula dari keluarga,
Dari didikan Ibunya
Kutarik segera segala umpatanku
Kusujudkan dengan dalam diri ini
Di depan ibu dan tersedu
Karena didikannya
Aku kuat, saya terjaga..
Mungkin kadang nada bahasanya
Terasa sumbang di telinga
Namun itulah untuk kebaikan
4. Puisi Ibu: Selamat Ulang Tahun Ibu...
Hari Istimewa ini tlah kutunggu
Hari Lahir Bundaku
Kubawa camilan manis terenak yang ada
Kusiapkan kado indah untuknya
Kuketuk daun pintu
Dan senyum khasnya mengembang
Kucium tangannya
Kukecup pipinya
Kupeluk seeratnya
Terucap lirih
Selamat ulang tahun bunda
Semoga sehat selalu
Panjang umur
Dalam Keberkahan Ilahi selamanya
Dengan berseri ibu menjawab
Bukan kado atau hadiah mahal
Yang ibu harapkan
Namun kehadiranmu saja
Sudah cukup
Air matapun tak terbendung lagi
Haru, senang, sedihpun berpadu
Maafkan saya ibu..
Yang makin hari minim waktu
Untuk selalu bersamamu
Namun sayang ini, diri ini, raga ini
Sakan selalu ada untukmu..
5. Puisi Ibu: Ketulusan Ibu
Kepanikan melanda
Tatkala suhu badan anaknya
Naik tak normal di tengah malam
Seketika kantuk yang menyeruak
Menjadi kegelisahan tak terperi
Tangannya bergetar
Kala mencari obat pasaran
Untuk sekedar meredam
Tak henti kompres disematkan
Agar demam sang anak segera padam
Dari situlah tergambar
Betapa tak ingin dirinya
Melihat buah hatinya menderita
Seakan rasa sakit itu ialah miliknya jua
Tak mungkin dan tak ada
Seorang ibu yang tidur kembali dengan nyenyak
Saat menyadari buah hatinya
terbaring dalam sakit
meninggalkan rasa kantuk yang menerpa
Maka, amatlah tak pantas
Bila seorang ibu yang sakit
Digantikan bibi pengasuh
Maka, amatlah tidak pantas
Bila seorang ibu sakit
Hanya sendiri di rumah sakit
Tanpa buah hatinya menunggui
Tengoklah, rasakannlah masa dulu
Kala bunda merawatmu
Tanpa diwakilkan oleh siapapun
Tanpa menunda apapun
-----------------------------------------
Itulah tadi lima puisi ibu dengan pesan dan makna yang mendalam. Jangan lupa untuk subscribe berlangganan artikel puisi lainnya yang tidak kalah seru, dan kalau mau sharing dengan tim admin bisa lihat contact di halaman utama blog atau follow instagramnya di @coretan.katakata
Puisi Lainnya: Kumpulan Sajak Pagi Kehidupan
Puisi Ibu Tersayang Menyentuh Hati
1. Puisi Ibu: Salut Padamu
Senja itu
Ibu terdiam di sudut taman rumah
Seraya menyiramkan air ke beberapa tanaman
Andai flora itu sanggup berbicara
Bisa saja ucapan terima kasih yang terpapar
Karena kesejukan yang didapatkan
Kuperhatikan dengan seksama dari sudut jendela
Terkadang keningnya berkernyit
Menandakan ada situasi sulit
Yang tak tersampaikan
Sesekali ibu meraba dadanya
Dengan nafas yang agak terrsengal
Kudekati perlahan
Kucoba tuk mengurai dibalik raut cemasnya
Namun dengan sangat dipaksa
Ibu menyembunyikan kegelisahannya
Dengan senyum khasnya
Seolah berkata bahwa beliau baik-baik saja
Entah sudah berapa kesulitan tersimpan
Entah berapa ton keluh kesah yang ditumpuk sendirian
Entah sudah berapa kali ibu menahan sakit
Entah, entahlah...
Ibu, kamu begitu kuat
Hatimu begitu luas
Hingga sanggup menopang
Segala nestapa dengan ketegaran
Salutku, hanya untukmu, Ibu...
2. Puisi Ibu: Simbol Sejatinya Cinta
Sekilas kulihat
Kau memandangi foto di dinding
Dengan berkaca-kaca
Saat anak-anakmu masih belia
Hingga sekarang sudah dewasa
Ada satu yang tak lengkap di antara kita
Ketiadaan ayah
Paras itu masih cantik
Senyum itu masih manis
Namun sekuat itulah cintamu
Hingga tak bisa mendapatkan yang baru
Begitu teguh cintamu, ibu
Darimu diri ini mengkaji
Arti cinta sesungguhnya
Karena cinta sejati
Adalah ihwal memberi
Bukan ihwal menerima
Cinta sejati ialah membuatnya bahagia
Bukan minta dibahagiakan
Seperti kasihmu yang sepanjang masa
Yang hanya memberi
Tanpa mengharap akan menerima
Ibu. Engkaulah, simbol sejatinya cinta
3. Puisi Ibu: Suara Kebaikan
Suara lantangnya
Menggema di sekeliling dinding
Aturan ketatnya
Dengan segudang peringatan
Menjadi alarm natural dalam keseharianku
Bising, suntuk, tak mengerti mengapa
Seakan segala hal harus dipatuhi
Dunia ini terasa padat, ketat, otoriter
Begitu banyak aturan, larangan
Pulang sekolah harus on time
Tak boleh pacaran
Tak boleh main game
Tak boleh nonton melebihi ambang
Tak boleh ini, tak boleh itu
Mungkin bila tertulis
Seluruh hukum itu
Akan memenuhi dinding kamarku
Suntuk, terkekang, tidak bebas...
Aku lelaaaah...
Namun seketika diri ini tersadar
Kala ada kasus heboh
Tentang temanku yang hamil di luar nikah
Kasus remaja dikeluarkan alasannya narkoba
Dan ada yang masuk penjara alasannya mencuri ponsel
Satu kata bijak yang terpatri
Kebaikan budbahasa buah hati
Bermula dari keluarga,
Dari didikan Ibunya
Kutarik segera segala umpatanku
Kusujudkan dengan dalam diri ini
Di depan ibu dan tersedu
Karena didikannya
Aku kuat, saya terjaga..
Mungkin kadang nada bahasanya
Terasa sumbang di telinga
Namun itulah untuk kebaikan
4. Puisi Ibu: Selamat Ulang Tahun Ibu...
Hari Istimewa ini tlah kutunggu
Hari Lahir Bundaku
Kubawa camilan manis terenak yang ada
Kusiapkan kado indah untuknya
Kuketuk daun pintu
Dan senyum khasnya mengembang
Kucium tangannya
Kukecup pipinya
Kupeluk seeratnya
Terucap lirih
Selamat ulang tahun bunda
Semoga sehat selalu
Panjang umur
Dalam Keberkahan Ilahi selamanya
Dengan berseri ibu menjawab
Bukan kado atau hadiah mahal
Yang ibu harapkan
Namun kehadiranmu saja
Sudah cukup
Air matapun tak terbendung lagi
Haru, senang, sedihpun berpadu
Maafkan saya ibu..
Yang makin hari minim waktu
Untuk selalu bersamamu
Namun sayang ini, diri ini, raga ini
Sakan selalu ada untukmu..
5. Puisi Ibu: Ketulusan Ibu
Kepanikan melanda
Tatkala suhu badan anaknya
Naik tak normal di tengah malam
Seketika kantuk yang menyeruak
Menjadi kegelisahan tak terperi
Tangannya bergetar
Kala mencari obat pasaran
Untuk sekedar meredam
Tak henti kompres disematkan
Agar demam sang anak segera padam
Dari situlah tergambar
Betapa tak ingin dirinya
Melihat buah hatinya menderita
Seakan rasa sakit itu ialah miliknya jua
Tak mungkin dan tak ada
Seorang ibu yang tidur kembali dengan nyenyak
Saat menyadari buah hatinya
terbaring dalam sakit
meninggalkan rasa kantuk yang menerpa
Maka, amatlah tak pantas
Bila seorang ibu yang sakit
Digantikan bibi pengasuh
Maka, amatlah tidak pantas
Bila seorang ibu sakit
Hanya sendiri di rumah sakit
Tanpa buah hatinya menunggui
Tengoklah, rasakannlah masa dulu
Kala bunda merawatmu
Tanpa diwakilkan oleh siapapun
Tanpa menunda apapun
-----------------------------------------
Itulah tadi lima puisi ibu dengan pesan dan makna yang mendalam. Jangan lupa untuk subscribe berlangganan artikel puisi lainnya yang tidak kalah seru, dan kalau mau sharing dengan tim admin bisa lihat contact di halaman utama blog atau follow instagramnya di @coretan.katakata
Puisi Lainnya: Kumpulan Sajak Pagi Kehidupan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar