Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri 9-puisi-senja-penuh-makna-serta-arti-kehidupan. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri 9-puisi-senja-penuh-makna-serta-arti-kehidupan. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Jumat, 27 November 2009

9 Puisi Senja Penuh Makna Serta Arti Kehidupan

Puisi Senja merupakan lisan hati ketika mencicipi waktu senja menyapa kita setiap harinya. Lewat puisi senja yang indah kita menggambarkan suasana yang kita rasakan sebelumnya dikala menikmati momen senjat itu sendiri.

Beriku ini beberapa puisi senja yang sarat akan makna kehidupan dengan beberapa sudut pandang puisi senja yang indah. Langsung aja kita lihat puisi senjanya dibawah ini ya:

 Puisi Senja merupakan lisan hati ketika mencicipi waktu senja menyapa kita setiap hari 9 Puisi Senja Penuh Makna Serta Arti Kehidupan




Puisi Senja Yang Indah Penuh Makna


1. Puisi Senja: Kebenaran Tidak Pernah Disembunyikan

Dunia yang indah
Akan menutupi diriku dalam kasih sayang
Warna langit kala senja datang
Akan menutupi diriku dalam ketenangan

Angin bumi yang dahsyat
Akan membuatku takjub menangis
Dan Bintang bercahaya malam itu
Begitu menenangkan membawa kebahagiaan

Bunga tanah yang lesu
Akan mekar di depanku
sementara saya layu dari cintamu

di final zaman,
kuakan dilupakan
disebabkan oleh rasa sakit yang tak terbalas

rahmat dunia, dan keanggunan alam semesta
Akan menyembunyikan setiap penderitaan yang kumiliki
Itu sanggup menjauhkan,
dari hal-hal yang tidak bisa kita sembunyikan.
dan kebenaran, itu tidak pernah bisa disembunyikan.

2. Puisi Senja: Ungkapan Fajar

Suasana hati terasa sepi disaat senja,
Waktu ketika emosi sedang meningkat;
Jam-jam hari bersinar akan segera hilang,
dan gambar gelap segera menghampiri kita

Tidak begitu yakin dengan apa yang kita lihat,
di luasnya langit biru cakrawla dunia
menjelma gelap,
Dengan pernak-pernik warna bintang 
Berjuta warna dilangit angkasa.

Apakah kita menyaksikan misteri kehidupan terbuka,
ibarat yang diceritakan oleh kisah para tetua kita?
Namun lebih gelap lagi malam terus tumbuh,
menggigil, gemetar dalam dinginnya angin.

Duduk bersahabat ayunan teras depan kami,
mencari keajaiban imajinasi;
Terbayang oleh hantu-hantu masa muda kita,
yang masih mengisyaratkan meskipun hanya sengatan.

Kami tidak sendirian dikala visi melayang,
dan fajar mengungkapkan,
apa yang akan terjadi di masa depan.

3. Puisi Senja: Kenangan Cinta Kala Senja

Saat senja awan bergerak,
Hampir tidak ada bintang
Dan lembaran itu jatuh, tenggelam,
Sebagai kekasih, kami hingga pada hal ini
Kolam cinta tanpa tipu daya
Di bawah pohon hijau,
Bersama angin alam,
Melihat sebuah jembatan batu
Dan duduk untuk menonton
Para bebek tiba dan pergi,
Seperti busur melesat secepat kilat
Tinggalkan bayangan alam dunia

Sekarang, saya tiba berkunjung sendirian,
Hanya kenangan meluncur lambat,
Cinta telah lari tak mau lagi mendekat.

Apakah kini hanya bintang yang menyala,
Cintaku bertunangan dengan yang lain,
Namun, bebek putih yang sejuk dikala senja
Naik di perairan menjelma dangkal, keruh
Dan hitam dikala mata mereka jatuh,
Namun mereka tetap menakjubkan,
Mawar putih jiwaku,
Melayang pergi dan takkan kembali.


4. Puisi Senja: Fajar Dan Senja

Fajar
Setiap kali ku berpikir untuk beristirahat selamanya,
Setiap kali kau datang,
Untuk membangunkan lamunanku,
Untuk memberi tujuan pada jalanku.

Senja
Kamu  bukan satu-satunya di tempat,
Bahkan kau perlu tumbuh untuk pengampunan,
Bahkan kau perlu tumbuh, Untuk menjadi satu kesatuan 

Fajar
Mungkin cakrawala yaitu alasannya,
Untuk kejatuhanmu atau kebangkitanku,
Itu sanggup terhubung,
Bumi dan langit,
Apakah keberadaan kita,
Memiliki arti yang besar lengan berkuasa ini?

Senja
Bahkan keberadaannya sendiri yaitu ilusi,
Bagaimana bisa begitu serak,
Untuk menjadi alasan keberadaan kita,
Ku menyelam ke laut,
Atau kalian bangun dari balik gunung,
Hanya untuk alam, menjamah cintaku

Fajar
Burung pergi bersamaku,
Dan mereka ikut denganmu
Apakah kita terpisah atau kita menyatu?

Senja
Kita mewarnai cakrawala
Terkadang merah terkadang kuning,
Dan masih banyak lagi ketika dalam vena,
Kita terpisah, sehingga kita bisa bergabung.

Fajar
Anda menyelam untuk naik kembali,
Setiap hari saya bangun,
Untuk menemukanmu,
Dan engkau sekali lagi,
Menyelam untuk bangun kembali!

Senja
Aku akan tiba sebelum kamu,
Dan bahkan sehabis itu,
Kamu akan tiba sebelum aku,
Dan bahkan sehabis itu,
Tidak ada hentinya,
Terus begitu sepanjang waktu 

5. Puisi Senja: Berkah Dalam Sehari

Setiap malam
Cakrawala menyala
Berputar merah muda di angkasa
Memudar menjadi biru dan ungu
Sedikit repot untuk melihat lagi
Berkah Itu hanya tiba sekali sehari

Setiap matahari terbenam,
Suasana alam terasa berbeda
Tidak ada dua yang persis sama
Perbedaan mengalir sepanjang hari
Untuk kita menemukan sosok jati diri

Di atas lautan

Atau melalui pencakar langit
Keluar di padang rumput
Atau di apartemen
Kita masih bisa melihat sesuatu,
Sesuatu yang tidak pernah kembali,
Yaitu indahnya matahari terbenam

Untuk warnanya berkilauan
Sejenak mereka tinggal
Hanya untuk menghilang menjadi perubahan
Berubah menjadi indah yang terakhir.

Ini sebabnya
Ke mana pun kita pergi
Satu hal tetap sama,
Matahari selalu terbenan dikala senja 
Tanda alam akan mengalami perubahan 
Menuju gelap yang kelak akan berganti terang 
Nikmati senja dimana pun kita berada 
Karena berkah hanya tiba sekali dalam sehari


6. Puisi Senja: Kita Akan Bertemu Lagi

Tepat di luar matahari terbenam
Seseorang menungguku
Tepat di luar matahari terbenam
Itu yaitu takdirku.

Di mana gunung nampak ragu
Berbaringlah dalam ketenangan yang dalam
Di sana saya akan menemukan harta karun itu
Cinta selamanya, kekal kekal didalam hati

Tepat di luar matahari terbenam
Menunggu seseorang dalam rindu
Tepat di luar matahari terbenam
Sendirian mereka menunggu di sana

Tepat di luar matahari terbenam
Itu rumah bagi saya
Di mana dunia ini damai
Seperti nirwana seharusnya
Tepat di luar matahari terbenam
Suatu hari nanti,
Kita niscaya akan segera bertemu lagi


7. Puisi Senja: Renungan Kala Senja Menyapa

Bawakan saya matahari terbenam,
Didalam segelas cangkir,
Sambil terus sibuk berpikir 

Katakan berapa banyak Embun,
Yang jatuh menyapa alam dunia ini

Katakan jam berapa para penenun tidur
Siapa yang memutar luasnya warna biru!

Semua bergerak atas kehendakNya 
Sistem yang begitu tepat dari zat yang Agung
Keindahan begitu terasa dari hal terkecil 
Jangan hingga itu semua menciptakan kita kerdil

Tuliskan padaku berapa banyak catatan yang ada
Berapa banyak perjalanan yang telah dituliskan
Berapa banyak cangkir yang telah dihabiskan
Untuk sekedar mengejar hal-hal yang fana 

Mari kita duduk sejenak, memandangi langit senja
Kemanakah kita kelak akan berlabuh?
Apakah masih ada senja untuk kita nikmati esok?
Hanya sekedar renungan dikala senja menyapa

8. Puisi Senja: Suka Cita Dan Kesedihan Senja

Cahaya keemasa dari tepi barat
Tenggelam terbakar di permukaan laut,
Membangkitkan harapan lama yang usang
Datang kembali mencoba mengusik masa depan.

Masa kemudian telah menulis ceritanya sendiri
Di hatiku yang sakit, akan kenangan pahit
Tetapi waktu telah melaksanakan perubahan yang halus,
Luka saya tidak lagi terasa dalam
Tidak ada rindu dalam pilu 
Tidak ada lagi rasa sakit tak menentu,
Tidak lagi mencari cinta yang semu 
Hanya keyakinan untuk sebuah kebahagiaan

Aku tidak tertawa atau peduli;
Jiwa dan rohku setengah tertidur
Melayang tanpa tujuan di mana-mana.

Kita mengapung di atas anutan yang lamban,
Terbawa oleh emosi ombak kehidupan
Sementara hidup yaitu mimpi keabadian 
Dan setiap ada sukacita,
selalu beriringan dengan kesedihan

9. Puisi Senja: Persiapan Matahari Terbenam

Ada waktu ketika kita dilahirkan
Ada waktu ketika kelak kita akan mati
Setiap hari kita menyaksikan matahari terbit
Setiap hari kita menyaksikan matahari terbenam
Matahari terbit mewakili kelahiran
Matahari terbenam melambangkan kematian.

Kami telah menyaksikan matahari terbit,
dari orang-orang terkasih
Kami telah menyaksikan matahari terbenam,
dari orang yang dicintai

Kami bersukacita dikala kelahiran orang-orang terkasih
Kami telah menyesali final hidup orang-orang terkasih
Matahari terbenam kita sendiri mendekat
Sedangkan final hidup kita sendiri juga sudah dekat.

Mari kita semua bersiap untuk matahari terbenam
Mari kita semua bersiap untuk final hidup kita
Marilah kita tidak hanya,
meninggalkan mereka dengan kekayaan duniawi
Melainkan juga memberi mereka kekayaan surgawi.

Kemudian mereka akan bersiap untuk matahari terbenam.
Menyambutnya dengan penuk suka cita,
Tanpa ada rasa penyesalan kala senja tiba

----------------------------------


Sobat Poemers itulaht adi beberapa kumpulan puisi senja yang sarat makna kehidupan dengan sudut pandang puisi senja yang indah tentunya. Selain puisi diatas ada juga puisi seru lainnya, tapi sebelumnya jangan lupa untuk subscribe ya untuk berlangganan update terbaru puisi disini. Oke eksklusif aja kita lihat puisi lainnya di: 5 Puisi Jatuh Cinta Simpel Penuh Makna